Senin, 14 Januari 2008

2 Kejadian Penting

Sebulan lalu, 2 kejadian menimpa saya dalam waktu berdekatan. Kejadian yang mengguncang hati sekaligus memberi peringatan dan pelajaran. Waktu itu, ketika saya berencana berangkat ke Bandung dari Malengka dan kemudian diteruskan ke Jakarta. Tujuan transit dulu ke Bandung adalah menghadiri pernikahan kawan kantor. Tidak seperti biasanya, saya ke Bandung kali ini menggunakan sepeda motor di bonceng oleh adik saya yang kebetulan akan ke Bandung. Sebelum berangkat, hati memang sudah tidak enak, entah kenapa, ketika di perjalanan akhirnya saya bertabrakan dengan motor, walau sudah hati-hati, namun kecelakaan tersebut tidak terhindarkan (maaf tidak diterangkan mengapa sampai terjadi kecelakaan tersebut). Di jalan raya yang besar tersebut banyak kendaraan yang simpang siur, kita dinaungi oleh-Nya. Kami di tolong oleh masyarakat sekitar, akhirnya kami di ajak ke rumah seseroang yang menolong, ia begitu ramah, memberi makanan dan minuman, menenangkan, dan menyediakan tempat tidurnya untuk kami. Ia tidak fokus terhadap masalah yang terjadi melainkan memfokuskan terlebih dahulu akan orang yang celaka. Di rumahnya ini, yang dindingnya tidak bertembok namun hanya menggunakan bilik, saya memperoleh anugrah, ditemukan dengan orang yang senang dan tulus menolong. Dan pada hari itu juga saya melanjutkan perjalanan ke Bandung. Sekitar 3 minggu setelah kejadian itu, saya pulang dari Jakarta menuju kampung halaman, Majalengka, dengan buru-buru saya berangkat dari kantor menuju Gambir, menggunakan ojeg motor agar cepat sampai agar tidak ketinggalan kereta, sudah kangen sama anak dan istri di kampung, namun di tengah perjalalan saya mengalami kecelakaan lagi, menabrak mobil, jatuhlah saya di tengah jalan raya yang ramai, di beberapa tempat saya mengalami luka, ketika jatuh tersebut di tengah jalan raya, saya di tolong oleh orang-orang, dipinggirkanlah saya dengan di gendong oleh dua orang, saat itu saya benar-benar tidak dapat berdiri. Dua orang ini begitu perhatian dan ramah, ia tunggui saya, kemudian memberi saya obat luka, dan ketika saya bisa benar-benar berdiri dan pulang, kedua orang ini memapah saya menuju taksi yang mengantarkan saya kembali ke tempat kosan. Minggu itu saya tidak dapat menemui keluarga di kampung. Kejadian ini memberikan hikmah besar bagi saya, bahwa jika bepergian namun tidak enak hati, saya harus berfikir lagi, apakah jadi atau tidak, yang kedua, jika menggunakan kendaraan kita harus hati-hati dan melihat sekitar, walau kita sudah hati-hati mungkin saja orang lain tidak hati-hati dan yang terakhir saya memperoleh hikmah penting, bahwa masih banyak orang yang tulus menolong di sekitar kita. Terima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya dengan tulus... Terima kasih Tuhan, saya selalu diingatkan.....

Selasa, 08 Januari 2008

Konsisten

Beberapa waktu lalu saya datang ke suatu dealer resmi Toyota, tentu saja untuk melakukan perbaikan mobil yang sudah masanya untuk di service, maka datanglah saya ke Dealer A (dirahasikan namanya, karena menyangkut etika), dan alangkah terkejutnya saya ketika di area parkir Dealer mendapati tempat parkirnya penuh, kebetulan hari itu saya masuk pada jam yang sibuk di bengkel, namun salah seorang security di Delaer tersebut proaktif menawarkan bantuan, ’Silakan bapak langsung saja ke dalam, nanti parkirnya saya carikan, mohon kuncinya di tinggal saja’, wah ternyata securitynya baik sekali, seperti di Hotel saja, memberikan bantuan untuk memarkirkan mobil (valet), namun sudah tentu di bengkel ini gratis, tanpa harus bayar layaknya di hotel. Dan setelah pulang dari bengkel tersebut, saya merasa puas karena dari awal di layani dengan baik. Kemudian di lain waktu saya datang lagi ke bengkel tersebut, dan kebetulan pada waktu itu bengkel tersebut ramai sehingga parkirnya penuh, namun karena sebelumnya saya pernah memperoleh pengalaman yang baik di bengkel ini, maka sayapun langsung yakin pasti akan di bantu untuk mencarikan tempat parkir. Namun, ternyata hal tersebut tidak terjadi, security yang ada di sana bilang kepada saya, ”Maaf pak, parkirnya sudah penuh”, tanpa memberikan solusi, akhirnya saya tidak jadi service di bengkel tersebut, dan memutuskan mencari bengkel lain, maka datanglah saya ke bengkel B. Ketika sampai di bengkel ini, saya langsung memarkir kendaraan, dan pada waktu itu securitynya dengan sigap mendatangi dan menunggu di luar mobil sampai saya ke luar dari mobil, dan ketika saya keluar, ia dengan sigap pula mendampingi saya menuju showroom, dan dengan ramah ia menunjukkan tempat yang saya akan tuju. Akhirnya saya yang sudah punya pengalaman tidak enak dengan Dealer A memutuskan untuk pindah ke bengkel B untuk melakukan service. Dan saya pun datang keduakalinya ke bengkel B, saat datang ke bengkel, saya di sapa oleh seorang satpam yang ramah, kemudian ia menunggu sampai saya keluar dari mobil dan kemudian mendampingi saya menuju showroom dan menunjukkan tempat yang akan saya tuju. Saya memperoleh pelajaran dari kejadian ini, bahwa pelayanan yang hebat (di tunjukkan oleh Dealer A) ternyata akan bermasalah jika tidak dijalankan secara konsisten. Sementara pelayanan yang biasa saja atau baik namun dijalankan dengan konsisten akan lebih di hargai... If we serve customer, we have to be consistent

Kamis, 03 Januari 2008

Mug Indah

Di sela kesibukan saya bekerja, seseorang teman tiba-tiba menghampiri saya, kemudian ia memberikan sesuatu kepada saya, ia bilang, Man ini ada hadiah buat si kecil, ia sodorkan dalam bungkusan. Dia memberikan suatu hadiah mug dan di dalamnya ada pakaian buat bayi, kemudian mug yang di dalamnya terdapat pakaian tersebut di bungkus dengan plastik berwarna. Saya ucapkan terima kasih, menurutku ini merupakan salah satu bentuk care seorang teman yang baik, namun saya lebih terkejut lagi ketika membuka bungkusan yang menutup mug tersebut, ternyata mug tersebut bergambarkan kumpulan foto anak-anak saya, surprise... Selama ini memang saya biasa hampir tiap dua minggu menyebarkan gambar-gambar anak saya melalui email kepada teman-teman kantor untuk memberikan kabar mengenai pertumbuhan anakku, karena di kantorku hal tersebut sudah biasa (katanya kita semua adalah keluarga), dan tak dinyana, temanku secara tiba-tiba memberikan surprise mug bergambar anakku. Yang aku fikirkan sekarang adalah bagaimana temanku itu terus mengumpulkan foto anakku selama berbulan-bulan kemudian mencari pengrajin mug yang bisa menempelkan foto anakku, kemudian menghabiskan waktunya untuk hal tersebut, ah, dia mungkin sudah menghabiskan waktu untuk hal ini. Thanks mbak Prim. Jika hal ini di terapkan di bisnis, yaitu memberikan pelayanan yang surprise, barang tentu pelanggan akan terhenyak dan sulit melupakan moment tersebut, dan akhirnya loyal kepada kita.

Selasa, 01 Januari 2008

Komunitas Eksotis

Saat ini memang tidak mudah mencari orang yang tulus membantu. Di kota besar malah sudah mulai terbentuk kehidupan yang individualistis, kalau bukan urusan saya, maka tidak akan dipedulikan urusan orang lain. Lingkungan sekitar pun sudah tak dipedulikan lagi. Sudah banyak orang yang kesulitan untuk melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar karena memang sudah mulai terjebak dengan rutinitas kerja yang sangat menyedot waktu, sehingga waktu merupakan perhiasan yang amat berharga saat ini, yang pada akhirnya kita mulai tidak peduli. Alangkah indahnya bila kita menemukan tidak hanya individu yang tulus namun malah komunitas yang tulus, dan ternyata saya temukan komunitas tersebut di negeri ini. Ketika liburan lalu saya berangkat ke pulau yang kata orang merupakan salah satu pulau terbaik di jagad ini, pulau yang dikata lebih masyur daripada nama negaranya, Bali, saya menemukan secercah keindahan yang jarang ditemui. Ketika itu, salah satu alternative terbaik mengelilingi pulau ini adalah dengan menggunakan sepeda motor, agar lebih menikmati proses perjalananannya dan menikmati segarnya udara Bali. Akhirnya saya memilih sepeda motor untuk mengelilingi beberapa tujuan wisata di pulau Bali. Tentu sepeda motor sewaan. Di mulai dari Denpasar menuju Kuta, di persimpangan jalan saya kebingungan mencari jalan yang tepat, akhirnya saya membuka peta di pinggir jalan, masih di atas sepeda motor, ketika sibuk mencari jalan di peta, saya dihampiri oleh seseorang, dan ia pun dengan ramah menanyakan ke mana tujuan saya, dan akhirnya ia pun menunjuk jalan yang akan saya tuju. Sudah hampir satu kilometer dari tempat tadi saya mulai kebingungan lagi mencari jalan, sehingga terpaksa lagi membuka peta, namun ketika membentangkan peta kembali, seseorang yang mengendari sepeda mendekati, dan berkata, what can I do for u sir?, untuk kedua kalinya aku di bantu kembali, dan akhirnya saya dengan menggunakan bahasa Indonesia tentunya menanyakan kemana tempat yang akan di tuju, dan ia pun dengan ramah memberitahukan jalan tersebut. Ternyata saya sudah mulai merasakan ketulusan di pulau ini, dan yang ketiga, saya akan mencoba apakah hal tersebut apakah akan terulang lagi?, dan kemudian tidak jauh dari tempat itu, secara sengaja saya buka kembali peta, dan benar, sayapun dihampiri lagi oleh seorang pengendara motor, what can I do for u sir…. Sungguh komunitas yang eksotis…