Kamis, 20 Desember 2007

3 Bungkus Kopi

Seorang bapak tua, kira-kira umurnya sekitar 60 tahunan, menyapa 2 orang temanku, pengelola toko ini, dengan sapaan yang ramah, ia sapa pula aku dengan ramah. Ia penggemar tenis meja yang fanatik, sama denganku, boleh dibilang ia sangat sangat fanatik, sebentar sebentar dari mulutnya keluar kata-kata spin, smash, chop, karet Mark V, kayu Butterfly, flick, footwork, bintik setan dan hal lainnya yang tentu saja ulasan yang ia lontarkan berkenaan dengan dunia tenis meja. Bapak tua itu begitu bersemangat jika berceritera tentang tenis meja, tidak habis satu katapun bila berceritera tenis meja, semangatnya berkobar jika disinggung mengenai tenis meja. Bapak itu memperlihatkan umur tidak jadi patokan untuk tidak bersemangat, pelajaran pertama darinya mengenai tidak pernah pupus harapan dan semangat. Hari itu, ia datang ke toko ini, toko khusus peralatan tenis meja, kebetulan aku sedang berada di toko ini. Di toko ini, Ia kemudian keluarkan 3 bungkus kopi dari kantongnya, dan ia bilang kepada temanku, pengelola toko, Seduh ya mas. Kebetulan di toko ini terdapat 2 orang pengelola toko, jadi jumlahnya 3 dengan bapak tua itu, dan ia membawa 3 bungkus kopi siap di seduh, dan ia berkata kepadaku mohon maaf hanya membawa 3 bungkus dan ia menawarkanku satu bungkus bagiannya untukku, dan aku serta merta menolak dengan halus, dan berkata kepadanya bahwa barusan sudah ngopi, walau kenyataannya belum. Ah baiknya pak tua ini pikirku, ia datang ke toko ini tidak hanya sekedar untuk membeli perlengkapan tenis meja saja, melainkan juga dengan membawa 3 bungkus kopi siap seduh. Pelajaran kedua darinya, ia berbagi. Menurut temanku yang juga pengelola toko tersebut, setiap pak tua datang ia selalu membawa sesuatu, entah makanan, minuman ataupun lainnya. Dan jika di toko ia bisa menghabiskan waktu sampai 2 jam hanya untuk sekedar mengobrol saja. Pak tua ini akhirnya mengobrol denganku, kebetulan di toko itu tersedia beberapa kursi sehingga pelanggan dapat duduk dan mengobrol di sana, ia berceritera bahwa ia merasa nyaman di toko ini, pengelolanya ramah, faham tentang tenis meja dan asik bila diajak ngobrol, dan yang pasti katanya ia selalu diantarkan menyebrang jalan jika menggunakan angkot (angkutan kota). Pelajaran ketiga, aku dapatkan dari para pengelola toko itu, bahwa melayani dengan ramah dan tulus akan memperoleh ganjaran, dan hari itu ganjaran yang mereka dapat adalah pelanggan membeli produknya dan memberi kopi... Ah, wangi benar kopinya...

Kamis, 06 Desember 2007

BOS

Bos, transfer dari Bali tolong di cek. Ujarnya penuh semangat. Hati ini langsung saja tidak enak, Abeng sudah mulai berani memanggil kata-kata yang tidak sesuai dengan pribadi ini. Bayangkan, diri yang masing banyak bon di sana sini, cicilan yang menggunung, perut yang belum kelihatan membuncit, usia yang masih dibilang belum bangkotan, sudah di panggil kata-kata tak pantas tadi, Bos. Aku langsung mengerahkan kekuatan penuh untuk menekan Abeng, bahwa jengah benar diri ini dipanggil bos, bahkan dengan nada mengancam agar ia tidak lagi memanggil kata tersebut. Bayangkan betapa gak enak kita dipanggil bos oleh seorang sahabat yang selama ini telah kita kenal. Namun kata-kata tersebut terus saja keluar dari mulutnya sampai detik ini tidak pernah sedikitpun merubah kekukuhannya memanggil bos. Bos, sudah makan, Bos sudah di transfer? Bos mau ke mana? Bos, bos, bos... Bayangkan sampai urusan yang tidak ada hubungan dengan bisnispun ia panggil bos, bahkan dia sudah kurang ajar, di depan orangtuaku ia panggil aku bos. Tetap saja hati ini tidak terima juga, karena memang tidak pantas. Menurutku bos adalah panggilan buat orang kaya yang penghasilnnya minimal di atas 50 juta, tidak punya utang, perut buncit, sudah punya usia serta berpenampilan gentlemen, nah, aku sendiri belumlah seperti itu. Dan akhirnya aku punya cara yang tepat agar ia tidak memanggil kata itu lagi, siasatnya ialah ia kupanggil bos. Bos dibalas dengan bos. Impas Nah, akhirnya iapun mulai goyah pertahanannya, ia jengah, ia kesal. Bos Abeng, apakah hari ini kita akan datang ke suplier kita, ujarku. Langsung ia ralat pertanyaanku. Bukan menjawab isi pertanyaan tadi, malah menyangkal konteks pertanyaanya. Ia langsung berkata, bos adalah perkataan kurang pantas buatku, ia berseru, yang pantas adalah kau. Tidak kuladeni sedikitpun seruannya itu, hanya senyum simpul saja yang tersungging dimulutku. Dan ia memburu, dan terus aku tak pedulikan seruannya. Dan akhirnya ia menyerah, memberikan bendera putihnya, ia berjanji kata-kata bos tidak akan pernah lagi keluar dari mulutnya. Dan dimulainya kesepakatan damai tersebut, ia nyatakan gencatan senjata, sehingga membuat hati ini lebih tenang. Namun apa daya, beberapa hari berlalu ia mengkhianati gencatan senjata tersebut, ia panggil aku bos lagi. Dan mulailah aku bosan, bosan perang lagi. Setiap kata berkaitan dengan pemanggilan namaku ia ganti dengan kata bos. Mulai saat itu, kata-kata tersebut seperti angin lalu, karena telah manancap di alam bawah sadarku. Tidak apalah kataku, karena di kantorpun saya panggil teman sejawatku bos, dan aku panggil mereka juga bos. Di Jakarta semua orang saling panggil dengan kata bos. Saat ini, kata-kata bos tidak berarti bos.

Kamis, 29 November 2007

Kesadaran

Sahabat, adalah seorang penyejuk hati, sahabat adalah pengobat hati, sahabat adalah pengisi kekosongan hati. Begitulah sejak masa kecil, saya mempunyai beberapa orang sahabat yang begitu dekat, yang mengisi kekosongan hati. Tanpa terasa, usia ini terus bertambah tanpa kompromi. Namun, sahabatku sedari kecil tetaplah menjadi sahabatku. Seorang sahabat malah sampai saat ini menjadi partner bisnisku, ia adalah Jamil, tetanggaku di kampung dulu. Kehadirannya dalam hidupku telah banyak membawa warna-warni cerita. Mulai dari menyebalkan, menyenangkan, sampai dengan menyedihkan. Dan yang terpenting, ia telah mengajariku tentang arti hidup. Ia selalu mengajariku untuk selalu bahagia di setiap saat. Pergaulannya begitu luas, seluas samudera, banyak orang yang mengenalnya, dan begitu pun sebaliknya. Senyuman dan keceriaan selalu ia tampilkan keseluruh orang yang ia temui. Hidupnya selalu dipenuhi dengan kesadaran. Pernah ia berkata, perbanyaklah senyum, karena dengan senyuman dunia akan tersenyum bersamamu, hingga mereka tidak akan pernah kapok bertemu dengan kita. Dengannya aku telah banyak belajar kehidupan.

Senin, 12 November 2007

Tuk Ibu..

Adakah ungkapan yang lebih agung dari terima kasih?
Jika ada ungkapan yang lebih agung dari ucapan terima kasih, akan aku persembahkan kata tersebut kepada seorang teman, sahabat sekaligus istriku ….
Karena dengan dia, aku telah mengarungi hidup ini dengan banyak hal yang berwarna laksana pelangi indah yang terhampar di angkasa. Dia telah mengajariku untuk bersabar. Dia telah mengajariku untuk selalu bersemangat. Dia telah mengajariku untuk lebih telaten. Dia telah mengajariku untuk tidak rakus akan dunia ini. Dan banyak hal lain yang telah ia ajarkan tanpa ia harus berkata-kata… Tidak ada satu pun yang membuat hati ini bergembira laksana kembang api yang merebakkan apinya. Tidak ada satu pun yang membuatku bangga akan laku sikapnya. Dialah ia, teman, sahabat, sekaligus istriku tercinta Ternyata tanpa disadari, aku sudah hampir 10 tahun mengenal dan dekat dengannya. Semakin hari semakin aku mengenal ia lebih dekat, lebih tahu, dan lebih faham tentang dirinya. Dirinya yang lembut, dirinya yang selalu mengalah, dirinya yang sabar, dirinya yang selalu berkorban untuk keluarga. Ah.. dialah pujaanku. Tidak terasa, di hari ini, ia telah melewati hari2nya di dunia ini sebanyak hitungan 29 tahun Masehi. Di usia ini seseorang telah begitu faham dan dewasa menghadapi apa yang ia lalui. Di usia ini, seseorang telah faham apa yang akan ia tuju. Semoga ibu tambah semangat mendidik Khosyi dengan didikan positif. Selamat ulang tahun ya bu… (Ayah dan Khosyi)

Rabu, 07 November 2007

Pada Akhirnya

And in the end, the love you take is equal to the love you make The beatles Beatles, grup musik yang selalu peduli terhadap masalah kemanusiaan ini menyuguhkan ungkapan yang begitu mendalam, membuat kita semakin tersadar akan arti hubungan antarmanusia. Konsep yang di tuangkan oleh beatles sangatlah sederhana, ‘Cinta yang kita terima sama dengan cinta yang kita berikan’, begitulah kira-kira ungkapan di atas. Apapun yang kita berikan akan ada balasnya, kita menanam, kita menuai itulah kira-kira gambaran tepatnya. Saya sendiri merasakan bagaimana kata-kata tersebut bekerja pada diri ini. Contoh kecil saja, ketika saya tersenyum kepada orang lain, orang lain langsung membalas saat itu juga. Ketika saya dengan suka cita menyapa setiap orang yang bertemu, orang lain dengan senyumnya membalas. Di keseharian, ketika cinta kita sebarkan, banyak tidak terbalas secara langsung, namun saya yakin dengan teori energi. Energi yang masuk sama dengan energi yang keluar. Cinta yang kita keluarkan akan terbalas. Banyaklah cinta yang kita buat, tanpa harap dibalas. Sebagai manusia, saya seringkali lupa, lupa membagi cinta tersebut, kadang karena ego, ego sebagai manusia. Tidak mau kalah, merasa lebih tinggi, tidak berfikir positif dan banyak lagi yang lainnya, hingga cinta tersebut tidak keluar dari diri ini. Saya berusaha terus agar cinta tersebut terus keluar dari diri ini… Mudah2an saya selalu sadar untuk memberi cinta…

Indah

Tak terkecuali, semua yang INDAH dihargai… Dihargai oleh hati Dihargai oleh pikiran Dihargai oleh pendengaran Dihargai oleh rasa Dihargai oleh penciuman Dihargai oleh tatapan Dihargai oleh ucapan Dihargai oleh banyak insan Bahkan dihargai oleh materi….. Begitulah hidup Biarlah hal INDAH saja yang muncul dari KITA…………………

Minggu, 28 Oktober 2007

Malu

Malu sekali diri ini setelah membaca novel Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata. Begitu menyentuh, begitu menginspirasi, begitu dahsyat, baru hari kemarin saya selesaikan buku tersebut. Sungguh terhanyut membaca buku yang menginspirasi ini. Hanya saja tidak merasa beruntung karena baru hari ini membaca buku tersebut, padahal sudah sejak 2 tahun lalu buku tersebut berserakan di toko-toko buku. Dikaryanya saya banyak di buat malu. Malu karena dengan keadaan nyaman seperti ini saja, masih berani mengatakan malas, malu kepada begitu kerasnya apa yang diusahakan oleh segerombolan orang kampung Belitong untuk menggapai cita-cita walau tanpa harap. Mereka bilang “Di Sekolah ini, kita tidak mendahului nasib kita”. Intinya berusahalah, karena kita tidak tahu nasib kita ke depan. Dan banyak lagi cerita dan hikmah yang dihamburkan di buku ini. Luar biasa ceritanya ini tidak terlepas dari Andrea yang mengolah kata-kata, lihatlah contoh rangkaian kata karyanya ini : Dan ternyata jika hati kita tulus berada di dekat orang berilmu, kita akan disinari pancaran pencerahan, karena seperti halnya kebodohan, kepintaran pun sesungguhnya demikian menjalar. Orang cerdas memahami konsekuensi setiap jawaban dan menemukan bahwa di balik sebuah jawaban tersembunyi beberapa pertanyaan baru. Pertanyaan baru tersebut memiliki pasangan sejumlah jawaban yang kembali akan membawa pertanyaan baru dalam deretan eksponensial. Sehingga mereka yang benar-benar cerdas kebanyakan rendah hati, sebab mereka gamang pada akibat dari sebuah jawaban. Konsekuensi-konsekuensi itu mereka temui dalam jalur-jalur seperti labirin, jalur yang jauh menjalar-jalar, jalur yang tak dikenal di lokus-lokus antah berantah, tiada berujung. Banyak metafor metafor ia keluarkan di bukunya. Ah Indahnya. Saya begitu jadi bersemangat ingin menulis seperti halnya Andrea. Makasih Andrea, Anda telah membangkitkan rasa melankolis, rasa positif dan optimis dalam diri ini.

Selasa, 09 Oktober 2007

Berbisnis

Benar juga apa yang dikatakan orang pintar, bahwa kecenderungan orang akan berkumpul bersama jika memiliki kesamaan, apakah kesamaan fisik, kesamaan latar belakang, kesamaan hobi, kesamaan kerjaan, kesamaan pendidikan dan banyak lagi. Nah, hal itulah mungkin yang menjadi latar belakang saya berkumpul kembali dengan teman-teman lama ketika kuliah, karena kesamaan latar belakang pendidikan, kesamaan tukang ngumpul, kesamaan tukang saling cela, kesamaan tukang maen dan banyak lagi kesamaan lainnya. Kumpul dalam rangka buka bersama memang merupakan suatu ritual yang kami lakukan di setiap tahunnya, selain di hari biasa memang susah bertemu karena kesibukan masing-masing juga bulan puasa biasanya dijadikan ajang yang tepat makan bersama. Kumpul-kumpul tersebut di isi dengan mengenang masa lalu serta membahas sedikit mengenai progress teman-teman lainnya. Dari beberapa teman yang hadir ternyata sudah ada beberapa yang jadi manager, kemudian ada yang menduduki jabatan penting, bahkan sudah ada yang menjadi General Manager. Hebat padahal baru beberapa tahun saja kelar kuliahnya. Well, memang menarik sekali pertemuan tersebut. Namun yang lebih menarik adalah semua orang teman saya yang notabene semuanya kerja kantoran mulai tertarik ke bisnis. Wah ternyata teman-teman sudah mulai gak betah sebagai kuli di perusahaan, padahal baru beberapa tahun saja kerja. Saya sendiri memang sudah menjalankan bisnis dari semenjak kuliah, dan sampai sekarang masih berjalan, alhamdulillah sudah mulai berkembang. Sehingga teman lainnya ada yang menanyakan tentang perkembangan bisnis tersebut dan tertarik mendengarkan. Sementara saya, sekarang sih masih kerja dulu sambil mengotrol terus bisnis yang sedang di jalankan. Maklum belum masih berani, namun jika memang sudah kuat mudah2an sih akan fokus di bisnis. Yang pasti, dengan bisnis kita dapat menghasilkan, tanpa kita perlu terlibat. Tertarik kah Anda?

Selasa, 11 September 2007

Pengemis

Mengenang kembali kejadian waktu lalu yang sulit terlupakan : Bertanya-tanya, itulah hal yang pertama dirasakan ketika seorang wanita pengemis yang menggendong seorang bayi, dengan wajah sungguh-sungguh ia berkata” Terima kasih mas, moga mas cepat diberikan pekerjaan”, ia ucapkan dengan pelan ketika saya memberikan ia dan bayi mungilnya uang seribuan. Entah tahu dari mana wanita itu bahwa saya sedang mencari kerja kala itu. Di hari itu, saya baru saja selesai menjalani tes masuk kerja, sudah seharian penuh saya di Jakarta menjalani tes, dan hari itu merupakan tes akhir sampai wawancara dengan user yang akan menjadikan kita staff nya. Saat itu, 3 tahun lalu, ketika saya ke Jakarta untuk memenuhi panggilan kerja dari suatu perusahaan, setelah 1 tahun lebih belum memperoleh pekerjaan sejak lulus dari perguruan tinggi. Setelah seharian melaksanakan tes akhirnya saya pulang, diantar teman yang sudah lama berdomisili di Jakarta, sebelum pulang kembali ke kampung saya sempatkan untuk makan sore di rumah makan sebelum terminal Pulogadung. Ketika selesai makan, saya dihampiri oleh seorang pengemis yang menggendong bayinya, dia sodorkan tangannya. Saya lihat sorot matanya waktu itu begitu tulus. Akhirnya saya keluarkan uang seribu dari kantong celana. Dan dengan spontan ia mendoakan...ya mendoakan apa yang selama ini saya benar-benar dambakan. Beberapa bulan kemudian saya diterima di tempat kerja yang layak. Kadang memang di dunia ini, ada orang yang benar-benar mengalami kesulitan hidup, walau sudah berusaha keras... Selamat menunaikan ibadah shaum..

Senin, 03 September 2007

Dave U Amaze Me..

Well, beberapa hari yang lalu saya nonton DVD sulapnya David Copperfield (walau dia pesulap jadul, yah sekitar tahun 90an lah, namun saya tetep antusias nonton bagaimana sulapnya dia). Pasti deh teman2 pada tahu who is the guy…. Ternyata sangat luar biasa pertunjukkan David, saya begitu terkesima menatap kotak Televisi yang ada di depan mata, dia (Si Dave..) bisa menghilangkan patung Liberty, kereta api, pesawat, kemudian bisa membuat salju dari tangannya, bahkan dia bisa terbang laksana Superman… gile… dan yang pasti dia kemas dengan apik pertunjukkannya dengan cerita menarik, menyenangkan, mengharukan, gerak tari yang luar biasa, bahkan segala sesuatunya pas dengan musiknya, sungguh aduhai sulap dia, dan sampai sekarang, belum pernah saya melihat pesulap lain yang sehebat dia (kalo ada yang mau pinjem VCDnya ada nih…, asli loh). Dari perkataan dia di setiap prolognya, dia selalu berkata bahwa dia telah menyiapkan sulapnya selama 7 tahun, ada yang selama 10 tahun bahkan ada yang disiapkan selama 14 tahun, gile bener…satu pertunjukkan dia persiapkan selama itu….. dan dia selalu memikirkan hal2 yang benar2 di luar nalar, misal, adegan terbang, bener loh di pertunjukkannya dia bisa terbang (konon kata orang sih di bantu jin, namun sampai saat ini sih belum terbukti tuh perkataan tersebut). Dari sini saya sih mungkin dapat mengambil hikmahnya, bahwa jika kita mempersiapkan sesuatu dengan sungguh2 serta berfikir out of the box, pasti akan menghasilkan sesuatu yang besar, dan yang pasti segala sesuatu ada prosesnya…. Kadang-kadang keberhasilan adalah hasil dari penantian yang sabar (Mario Teguh)

Jumat, 24 Agustus 2007

Bu....

3 bulan pertama, meminta perhatian lebih... 5 bulan pertama, makan tidak terasa enak, ingin dibelikan makanan yang sulit di dapat, minta paru, minta anil, minta ikan kembung bumbu padang, dan seterusnya, walau hanya mencicip sedikit.... 5 bulan pertama, mual setiap hari di susul dengan muntah... 6 bulan berlalu, tidak dapat mengontrol makanan 6 bulan berlalu, keringat terus bercucuran 8 bulan berlalu, kaki membengkak 8 bulan berlalu, tubuh selalu gatal 9 bulan mendekat, hati terus berdebar, apakah akan ada sesuatu? Apakah normal ataukah cesar? Ataukah nanti di vakum... Akhirnya... Tibalah saatnya.....
Saya sudah di dunia fana ini bu.... Bu, matamu penuh dengan kesejukan, penuh cinta dengan tulus... Bu, matamu menyetujui untuk bangun setiap saat demi aku Bu, Bimbing aku ya.......

Kamis, 23 Agustus 2007

Everyday I love U

Ketika bung Hatta meninggal, lautan manusia mengiringinya...mengenangnya... Ketika Lady Di meninggal, dunia menangisinya..., bahkan ketika Taufik Savalas meninggal, banyak orang yang sedih... Dan banyak lagi yang lainnya ketika meninggal, setiap orang merasa kehilangan.... Kenapa mereka bisa begitu ada di hati orang lain ? Karena mereka semua adalah orang2 baik, melakukan sesuatu sesuai dengan hukum alam.... Karena mereka orang-orang yang memberikan cinta, memberikan kesejukan yang menyentuh di mata orang lain... Karena mereka orang-orang yang tulus, yang selalu memberikan sesuatunya tanpa pamrih, ya tanpa pamrih.... Karena orang yang sukses adalah orang yang melakukan kebaikan..(Mario Teguh) Karena orang yang sukses menebarkan cinta dan ketulusan...(Gede Prama) Jadi ingat sebuah lagu dari Boyzone yang mengajak kita untuk membagikan cinta kita kepada setiap orang... setiap hari... ” Everyday i love u......” And you'll never live until you love With all your heart and soul. It's a touch when I feel bad It's a smile when I get mad All the little things I am Everyday I love you Mungkin saja kita dikenang, walau tidak dikenang oleh dunia ini, namun setidaknya dikenang oleh orang yang kita kenal.... karena kita membagikan cinta dengan tulus…

Rabu, 22 Agustus 2007

Undangan Korek

Sedikit agak terkejut, ketika saya sedang berkumpul dengan keluarga di teras rumah mertua pada hari Minggu lalu, di Desa Bojong, Cideres Majalengka, 2 orang ibu-ibu datang dengan memberikan satu buah korek api. Dan saya pun langsung bertanya kepada istri, mengapa mereka memberikan korek api, apakah mereka meminta sumbangan? Tanyaku, ternyata hal itu salah besar, mereka memberikan korek api untuk mengundang kita pada acara nikahan keluarganya. Kemudian saya tanyakan juga kepada ibu saya yang di Majalengka, kata dia, itu hal biasa di kampung, mereka biasa memberikan undangan dengan korek. Well, unik juga nih, mengundang orang tanpa memberikan kartu undangan, namun hanya dengan satu buah korek api. Saya yakin, pasti ada sesuatunya mengapa mereka memberikan korek api. Bebepara alasan menurut saya mengapa mereka memberikan undangan dengan bentuk korek antara lain adalah, murah, dengan menggunakan korek api, tidak perlu biaya besar, dan yang kedua yang menurut saya penting adalah kegunaan dari undangan tersebut, jika surat undangan, pasti di buang, walaupun bentuknya ekslusif, nah kalo korek, digunakan di dapur.... Well, mari kita contoh budaya di kampung, mereka begitu sederhana, tidak ada ego, namun mengerti akan arti manfaat......

Shoping

Kata siapa shoping hanya ngabisin waktu ama duit? Banyak hal besar ditemukan ketika seseorang sedang shoping, tahukah sistem kanban di pabrik Toyota yang ditemukan oleh Taiichi Ohno (kagak tahu lagi siapa Taiichi Ohno?, cek aja kalee di google he3) berasal ketika Ohno sedang jalan-jalan di supermarket di Amerika, tahukah Anda kekayaan yang diperoleh Jony Andrean yang semakin melimpah itu sebenarnya berasal ketika dia shoping, ya dia ketika itu shoping ke Singapura, tidak sengaja datang ke gerainya Bread Talk, mencicipi roti yang enak dan pembuatan roti yang langsung dapat dilihat, langsung insting bisnisnya jalan, dia mencari pemiliknya bahwa ia tertarik akan bisnis Bread Talk, maka jadilah dia pemilik waralaba Bread Talk di Indonesia, tahukah ide2 cemerlang yang tercipta saat ini banyak ditemukan ketika si penemunya sedang jalan, sedang main, bahkan ketika minum Starbucks.. Jadi tidak selamanya shoping itu ngabisin waktu dan duit. Dengan shoping, kita dapat berbagai hal yang baru, bahkan memberikan contoh bagi kita. Lihatlah Starbuck yang luar biasa, lihatlah gerai Zara yang luar biasa, rasakan wanginya Bread Talk, lihatlah J.CO yang luar biasa, saksikan kecepatan pelayanan Pizza dengan 15 menitnya, lihatlah lucunya gerai Apple…. Dapatkah kita belajar dari mereka… Oleh karenanya, jangan lupakan jalan-jalan/shoping, dan yang pasti tentukan dahulu tujuan shopingnya, apakah untuk belanja kebutuhan ataukah mencari inspirasi…. Yuk kita jalan, yang deket aja, sambil makan siang, mudah2an aja nemu inspirasi, atau sekedar melepaskan stress yang melanda….

Selasa, 21 Agustus 2007

Nak...

Minggu, 12 Agustus, tepat hari di mana istri menginjak usia 9 bulan kandungannya, sebagai calon ayah, saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk keperluan melahirkan mulai dari pakaian istri, perlengkapan untuk bayi, keuangan dan lainnya. Dan di hari itu pula dokter memperkirakan istri saya akan melahirkan. Namun waktu yang di tunggu belum kunjung tiba, istri tidak merasakan sesuatu, mulas pun tidak, karena katanya, tanda-tanda melahirkan adalah adanya mulas2. Well, akhirnya saya putuskan untuk berangkat ke Jakarta pada sore itu, saya bilang ke keluarga, jika ada sesuatu mohon untuk segera menghubungi. Pukul 9 pagi hari Senin lalu, 13 Agustus, persaan khawatir terhadap istri mulai melanda, saya kemudian menelepon istri, namun yang mengangkat adalah mertua saya, dan dia mengatakan bahwa istri saya mengalami pendarahan hebat, bahkan mertua sampai menangis ketika menelepon, padahal mertua sendiri adalah bidan yang sangat faham akan seluk beluk persalinan, berarti saya simpulkan waktu itu, ada masalah besar yang sedang menimpa istri saya. Seketika itu pula saya akhirnya meminta izin untuk pamit pulang. Diperjalanan sendiri hati ini gundah gulana, dan terus menelepon keluarga mengenai perkembangan istri. Perjalanan dari Jakarta pukul 9.35 WIB sampai di Kadipaten pukul 15.00 WIB terasa cukup lama, bahkan terasa sangat lama sekali, memikirkan perkembangan istri. . Karena pendarahan yang cukup hebat, akhirnya rencana untuk melahirkan di Cirebon pada waktu itu tidak dapat terwujud (padahal ruangan dan dokternya sudah di booking), karena takut terjadi apa-apa di perjalanan, maka akhirnya di bawa ke rumah sakit Cideres, Majalengka. Setibanya di Rumah Sakit Cideres, saya melihat istri terbaring dengan wajah merasakan sakit dan mulas, pada siangnya dokter kandungan telah memecahkan dengan sengaja ketubannya agar istri saya merasakan mulas. Pendarahan yang pagi terjadi diterangkan oleh dokter berasal dari plasenta yang masih ada sedikit yang di bawah. Pada pukul 8 malam istri sudah mulai merasakan mulas yang sangat, dokter pun di telp., namun dokter mengatakan bahwa bidan saja sudah cukup, akhirnya, pada persalinan itu di bantu oleh 3 bidan (luar biasa, jarang sekali persalinan di bantu langsung oleh 3 bidan).. Saya sendiri waktu itu, langsung melihat persalinan istri, begitu gigihnya ia, sampai mukanya dari warna putih kelihatan menjadi biru keabu-abuan (mungkin moment inilah yang tidak terlupakan, begitu besarnya perjuangan seorang ibu ketika melahirkan). Namun sampai pukul setengah 10 bayi tidak kunjung keluar, kemudian dokter di telepon kembali. Dokter berjanji akan datang, setibanya dokter, ia memutuskan, persalinan mengggunakan metode vacuum. Akhirnya setelah menggunakan metode vacuum, tepat pukul 10 istri dapat melahirkan dengan baik, bayi mungil pun keluar untuk pertama kalinnya ke bumi ini. Dan menangislah ia....... Menangislah nak... kelak kemudian hari ayah dan ibu doakan engkau menjadi anak shalih dan menjadi penyejuk hati..... Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan...................

Kamis, 09 Agustus 2007

Jangkar Pembeda

Benar juga apa yang dikatakan oleh teman saya, jika kamu ingin di kenal buatlah jangkar, maksudnya, kita harus punya sesuatu yang berbeda dan punya sesuatu yang lain yang selalu diingat oleh orang lain tentang kita. Misal, ketika kita ingat sepak bola, kita ingat Ronaldo, ketika ingat pelawak, ingat Tukul, dengan kata lain kita ini adalah satu-satunya di mata orang lain. Perbedaan yang kita buat, akan menghasilkan suatu hal yang berbeda. Sehingga dengan perbedaan ini kita dapat langsung dikenal oleh siapapun, bahkan oleh atasan yang jauh di sana pun. Di tempat kerja pun demikian, siapa pun yang berbeda akan dihargai karena beda nya. Lihatlah orang2 sukses di sekitar kita, pasti dia punya perbedaan dengan yang lainnya, misal dia beda karena pintar, pekerja keras, jago dalam berdebat, gak pernah menyerah atau mungkin jago dalam hal lainnya. Perbedaan ini katanya dapat dibentuk karena suatu kerja keras, kreatifitas yang terus menerus di kembangkan serta keinginan, pikiran dan sikap untuk berbeda. So always thinks and act different.... Kualitas Pembeda Terpenting adalah Kualitas yang Menjadikan kita Satu-satunya (Mario Teguh)

Selasa, 31 Juli 2007

Impresi Awal

Salah satu sumber buku yang pernah sekilas daku baca, kalo gak salah sih judulnya Branded Customer Service, mengatakah bahwa ciri perusahaan besar salah satunya adalah mempunyai pekerja yang loyal, dan pekerja yang loyal ini biasanya mempunyai motivasi besar untuk terus memajukan perusahaannya. Well, rasanya pengen juga saya punya perusahaan yang semua karyawannya mempunyai motivasi besar, atau bahkan sekarang saya sedang bekerja di suatu perusahaan merasakan motivasi yang luar biasa dalam bekerja. Mudah2an he3…. Nah, saya mau sharing nih sedikit hal kecil tentang bagaimana cara memotivasi seorang karyawan. Teryata, menurut Bob Nelson (pengarang 1001 Cara Untuk Menjadikan Karyawan Bersemangat), motivasi karyawan salah satunya terbentuk ketika dia pertama kali kerja. Oleh karena itu, penting bagi suatu perusahaan memberikan impresi awal yang baik bagi seorang pekerja baru, karena kadang ketika seorang pekerja baru hadir tempat kerjanya yang baru, gak tahu mesti ngapain, hanya di sediakan meja dan computer, atau bahkan langsung diberikan pekerjaan yang benar-benar menumpuk, dan pekerja itu gak tahu mesti ngapain. Kasian ya…. Terdapat beberapa hal nih yang mungkin dapat memberikan impresi yang baik bagi pekerja baru, antara lain : 1. Diberikan wawasan mengenai perusahaan tempat kerjanya, berikan kebanggaan bahwa dia bergabung dengan perusahaan yang tepat. Komunikasikan visi dan misi perusahaan, sehingga dia tahu kemana akan melangkah… 2. Di berikan orientasi kerja, sehingga pekerja baru benar2 mengetahui apa yang harus dia lakukan. 2. Sambutan hangat bagi karyawan baru ketika datang di tempat kerja yang baru, setiap karyawan, setidaknya karyawan di bagian yang berkaitan menyambut dengan hangat, dan memberikan kartu namanya. 3. Dipersiapkan di mejanya segala peralatan yang dia perlukan, mulai dari peralatan tulis, computer, kalender kerja dll. 4. Beri kartu ucapan selamat bergabung di meja kerjanya. 5. Ajak makan siang bersama, bahkan ada perusahaan di Amerika, Hewitt Associate, selama sekitar 2 minggu, pekerja baru tersebut di ajak makan siang oleh rekan kerjanya secara bergantian. 5. Buatkan kartu namanya. 6. Tanya hobinya, misal hobi tenis meja, langsung masukkan dia di dalam klub tenis meja perusahaan. Cara-cara di atas mudah2an dapat memotivasi pekerja yang baru bergabung di perusahaan kita...

Rabu, 18 Juli 2007

Ngajar...

Mengajar…. Akhirnya masuk kerja juga hari ni, telat lagi. Perlu diketahui bahwa kemaren daku cuti (sapa yang nanya?), abis kangen ama istriku yang cantik jelita…. Eh mau sharing nih tentang kepuasan pelanggan, dari buku 301 Great Customer Service Ideas (Inc. Magazine), ternyata teknik dalam memberikan kepuasan pelanggan salah satunya dapat melalui cara mengajar. Loh kok lewat mengajar sih?, kayaknya tidak nyambung, namun kalo kita telaah lebih jauh, mengajar ini memang tidak secara langsung dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan, namun sebagai alat perantara yang luar biasa. Dengan mengajar kita lebih faham tentang apa yang kita ajarkan, dan yang terpenting kita lebih PD, nah cara pengajarnya seperti apa sih….ternyata tidak hanya di depan kelas tapi di depan teman juga oke2 saja, caranya dengan mempresentasikan sesuatu, sehingga kita bertambah faham tentang apa yang dipresentasikan, dan pada akhirnya ketika kita bertemu dengan pelanggan, akan lebih mudah menerangkan dan menerapkannya…. Nah, jadi pengen ngajar neh...